IndonesiaEnglish mech@eng.ui.ac.id +62 21 7270032
IndonesiaEnglish mech@eng.ui.ac.id +62 21 7270032

Inkubator Rumah Portabel, EKG, Monitor Pasien 6P, Energi Panas, dan Sistem Kompleks

Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Koestoer, DEA.
koestoer@eng.ui.ac.id

Pendidikan
1978 – Mechanical Engineering, Universitas Indonesia
1981 – Mechanical Engineering, Ecole Nationale Superieure de Mecanique et Auronotique (ENSMA), Poiters, France
1985 – Mechanical Engineering, Universite De Paris XII, France

Setelah berhasil memperbaiki inkubator bayi agar berfungsi kembali dengan baik, Profesor Raldi telah memulai program pinjaman inkubator gratis sejak tahun 2012, dan program tersebut terus berkembang hingga saat ini. Semangatnya untuk menyelamatkan bayi yang membutuhkan di Indonesia telah menginspirasi banyak orang di Indonesia untuk mengambil tindakan dan mendukung program Inkubator Rumah Gratis untuk bayi.

Menolong Tanpa Syarat

Inkubator Grashof adalah inkubator dengan teknik pemasangan sederhana untuk bayi prematur; apalagi biaya produksinya terjangkau. Ini dipinjamkan secara gratis kepada seorang ibu dari keluarga kurang mampu yang membutuhkan perawatan intensif untuk bayi prematurnya. Inkubator-inkubator tersebut, yang telah membantu ribuan bayi, didistribusikan ke banyak lembaga sukarelawan di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia dengan prinsip kerja sama yang bertujuan menolong setiap bayi prematur yang membutuhkan.

Nyaman, Murah, Menyelamatkan 

99% komponen inkubator hasil penelitian inovatif ini adalah komponen lokal. Inkubator ini diproduksi dalam kemitraan dengan UMKM mulai dari desain dan bahan hingga kontrol kualitas. Biaya produksinya ekonomis; pada 2019, satu unit inkubator berharga Rp 4.000.000. Beratnya 13 kg, sangat kompak, dan mudah dimobilisasi. Unit ini juga sangat mudah diakses. Jika ada yang membutuhkan, cukup SMS ke 085659312070. Tim Inkubator UI akan segera menjelaskan dan menginstruksikan calon peminjam mengenai langkah prosedur selanjutnya. Inkubator ini hanya membutuhkan daya listrik sebesar 50 watt, yang sangat ekonomis dan sesuai dengan daya listrik rumah tangga yang membutuhkan biasanya sebesar 450 watt. Program ini sangat memperhatikan kesehatan bayi karena di dalam inkubator terdapat timbangan bayi dan termometer digital untuk memantau perkembangan kesehatan bayi.

Sosial Technopreneurship

Berawal dari penelitian kemudian berkembang menjadi social technopreneurship. Informasi tentang program ini dengan cepat disebarluaskan dari mulut ke mulut. Saat ini, media sosial berperan penting dalam mempromosikan program peminjaman inkubator gratis ini, sehingga diketahui oleh masyarakat luas. Program peminjaman inkubator bayi gratis yang didedikasikan untuk masyarakat Indonesia ini semakin diperkuat dengan hadirnya agen-agen relawan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Dengan tujuan menolong bayi yang membutuhkan, teknologi inkubator ini tidak dipatenkan; sehingga memudahkan pihak lain yang tertarik dapat meniru dan mengembangkan gerakan kemanusiaan berbasis teknologi ini