madhitya@eng.ui.ac.id
2000 – Mechanical Engineering, Universitas Indonesia, Indonesia
2004 – Automotive Engineering, Hochschule Offenburg, Germany
2016 – Automotive Engineering, Technische Universität Carolo Wilhelmina Braunschweig, Germany
Di masa depan, hanya dengan menekan tombol mode terbang, kita dapat membuat mobil sports cantik ini terbang sendiri. Semudah itu.
Sebuah pesawat yang melaju di jalan atau sebuah mobil yang bisa terbang merupakan desain dari sebuah moda transportasi darat-udara, gabungan dari pesawat dan mobil. Walaupun didesain sebagai mobil terbang, kendaraan udara pribadi ini didesain juga secara spesifik mampu digunakan di jalanan seperti layaknya mobil biasa, dengan desain sporty ala mobil sports. Dr. Mohammad Adhitya, pilot pribadi terlisensi, tertarik mengembangkan dan mendukung inovasi ini dari segi otomotif dan kedirgantaraan.
Dengan mempertimbangkan kepadatan lalu lintas, kita dapat berharap bahwa mobil terbang ini mampu menjadi solusi alternatif sehingga masyarakat mampu menempuh perjalanan lebih cepat dan menghemat waktu di perjalanan. Pengoperasioanmobil terbang ini dirancang seefisien mungkin agar pengemudi mampu dengan mudah mengoperasikan mobil di darat maupun udara dengan sistem autopilot. Teknologi dan kapasitas mesin saat ini belum mendukung kemampuan tersebut karena memang merupakan suatu tantangan besar untuk merealisasikan kendaraan masa depan ini. Banyak orang yang berharap bahwa selain teknologi yang canggih, mobil ini memiliki bentuk seperti mobil sports terkemuka. Target pasar dari mobil ini akan menjadi spesifik: mereka yang ingin selangkah di depan dengan memiliki kendaraan yang unik dan mutakhir di dunia.
Mobil terbang sudah menjadi ide dan mimpi dari para penemu sejak dulu, bahkan sejak akhir tahun 1930-an. Meskipun demikian, mobil terbang berwujud mobil sports masih belum sepenuhnya diwujudkan di negara ini. Saat ini kita hanya mampu melihat inovasi ini di beberapa negara, seperti Aeromobil dari Republik Ceko, Terrafugia dari AS, atau Carplane dari Jerman, yang saat ini masih menempuh sertifikasi layak terbang. Harapannya, mobil terbang berbentuk mobil sports ini akan segera hadir di Indonesia.
Mobil terbang akan menjadi sangat fleksibel. Misalnya, seseorang di Jakarta yang ingin ke Surabaya dengan mobil terbangnya cukup keluar dari garasi menuju jalanan khusus dan take-off hingga terbang. Ketika sampai di Surabaya, ia cukup mendaratkan mobilnya dan mengemudi seperti biasa hingga sampai di tujuan dan parkir. Mobil terbang ini dirancang dengan sistem autopilot mutakhir sehingga pengemudi tidak perlu menjadi pilot terlebih dahulu. Tantangan dalam perancangan mobil terbang ini melebihi tantangan desain biasa termasuk desain aerodinamis, distribusi beban, ditambah lagi mobil ini akan memiliki sayap yang bisa dilipat. Hal-hal tersebut menjadi wajib agar mobil ini mampu terbang dengan baik.
Dengan banyaknya perusahaan yang mengembangkan desain ini, di masa depan mobil terbang akan menjadi produk yang dipasarkan kepada konsumen di seluruh dunia. Maka dari itu, penting untuk membentuk kolaborasi yang kuat antara partner industri dan universitas untuk merancang mobil terbang. Teknologi mobil terbang saat ini sudah menjadi pengembangan di Research Center for Advanced Vehicle (RCAVe), pusat riset terbaru Universitas Indonesia. Untuk memastikan keberlangsungan program ini, diperlukan adanya sinergi dengan industri dalam peran marketing dan sales.
https://www.youtube.com/watch?v=07RilPb5_0Ahttps://www.youtube.com/watch?v=GpKacy9csqE&t=2shttps://www.youtube.com/watch?v=yKTrVqXo_Co&t=122shttps://www.youtube.com/watch?v=l7V6wBqAgew
Back to top