IndonesiaEnglish mech@eng.ui.ac.id +62 21 7270032
IndonesiaEnglish mech@eng.ui.ac.id +62 21 7270032

“Sebelum munculnya inovasi drone bawah air, mereka menyewa penyelam profesional untuk memeriksa lambung kapal.”

Dr. Eng. Radon Dhelika

Dr. Eng. Radon Dhelika

Biografi

Sistem Elektro-Mekanis: Sebuah inspirasi dari Drone Bawah Air.

Topik penelitian ini adalah Sistem Elektro-Mekanik yang menggabungkan proses dan prosedur dari teknik listrik dan teknik mesin. Bidang-bidang seperti robotika, mekatronik, desain elektro-mekanis, dan fenomena elektro-mekanis menghasilkan beberapa solusi inovatif yang diterapkan pada bidang-bidang tersebut.

Topik ini lebih sederhana karena pemeriksaan lambung kapal hanya membutuhkan perairan dangkal sedalam lima meter. Sebelum munculnya inovasi drone bawah air, pemeriksaan kapal layar dilakukan oleh penyelam profesional dari perusahaan surveyor. Ini bertujuan untuk memeriksa bentuk visual dengan biaya rendah.

Karena airnya yang dangkal, drone dapat menyelam ke dalamnya, menavigasi lambung kapal, dan mengambil gambar vertikal dan horizontal. Tindakan itu secara teknis lebih mudah diakses dan tidak rumit karena seseorang tidak perlu menyelam ke dalam air yang dalam. Selain itu, ia tidak memerlukan drone bergerak yang sepenuhnya otonom karena operator ini dapat mengontrol dan menjalankan drone bawah air itu. Namun, hasil dari gambar visual tersebut masih dalam proses pengujian dan kesempurnaan desain.

Rencananya, akan ada ground station dan kabel untuk transfer data. 80% komponen drone diproduksi menggunakan printer 3D. Meski masih dalam prototipe awal, drone ini cukup kuat untuk menyelam ke dalam air sedalam 2 meter. Tantangan mekanisnya terletak pada desain dan manufaktur, mengingat impermeabilitas air, sehingga beberapa bagian drone rentan bocor. Ini masih pengujian untuk menentukan segel yang paling cocok pada drone yaitu silikon sebagai pilihan terbaik.

Selain itu, tantangan mekanis juga terletak pada sistem kontrol yang tepat untuk memberikan kemampuan manuver yang mulus dan tidak terpengaruh gelombang air. Desain pendorong dan berapa banyak pendorong yang dibutuhkan untuk membuat drone maju mundur, naik turun; Sementara itu, tantangan kelistrikan pada ROV ini terletak pada penentuan sistem catu daya, motor, sensor, dan komponen untuk mengambil gambar visual dan berkomunikasi dengan operator di ground station. Tim peneliti kami saat ini sedang mengejar prototipe awal. Dalam dua atau tiga tahun, model akan siap digunakan.

Pendidikan

  • 2008 - Nanyang Technological University, Singapore
  • 2012 - Tokyo Institute of Technology, Japan
  • 2015 - Tokyo Institute of Technology, Japan

Info Kontak


Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus UI Depok 16424, Indonesia

mesin@eng.ui.ac.id

+62-21-7270032

Jam Operasional : 09.00-16.00 WIB (Senin-Jumat)

Student's Link