Prof. Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng
harinald@eng.ui.ac.id
Pendidikan
1992 – Mechanical Engineering, Universitas Indonesia
1997 – Graduate School of Science and Technology, Keio University, Japan
2000 – Graduate School of Science and Technology, Keio University, Japan
Penelitian tentang kontrol aliran membantu mengumpulkan fenomena dan rekomendasi teknis yang diperlukan dalam aplikasi industri. Dengan berbagai analisa yang ada, flow control diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas produk industri.
Memahami Kontrol Aliran
Teknik kontrol aliran digunakan untuk menghemat energi dengan mengurangi hambatan aerodinamis mobil atau pesawat. Beberapa sifat aliran seperti interaksi tunak, laminar, tidak tunak, dan turbulen dengan benda padat akan menghasilkan gaya drag yang aerodinamis. Truk dan sedan memiliki bentuk yang berbeda, gaya drag yang mereka hadapi saat berlari juga berbeda, sehingga konsumsi bahan bakar yang mereka butuhkan juga berbeda. Secara teoritis, ada dua macam metode. Ada metode pasif dan aktif untuk mengurangi hambatan ini dan karenanya akan membutuhkan konsumsi energi yang lebih rendah.
Teknologi Kontrol Aliran Canggih
Metode pasif tidak menambahkan masukan energi atau massa ke aliran. Misalnya, pada mobil yang menggunakan metode pasif, ada spoiler tambahan untuk membuat kecepatan lebih halus. Di sisi lain, metode aktif digunakan untuk memberikan efek tambahan yang membuat aliran berubah seperti penambahan massa atau energi. Dalam dunia penelitian, flow control untuk mengurangi drag disebut sebagai metode suction, dan ketika digunakan untuk menguji kendaraan dikenal sebagai metode blowing. Saat ini, para insinyur sedang mengembangkan metode yang lebih canggih dan berorientasi masa depan menggunakan jet sintetis dan plasma.
Mendukung Dunia Industri
Penelitian ini mendukung peningkatan kualitas produk di bidang industri aerodinamika, kendaraan otomotif, dan pesawat terbang. Pelaksanaannya harus didukung dengan pemahaman dan analisis yang baik. Apalagi harus bisa menghasilkan data dan pengetahuan yang akuntabel. Alat bantu presisi pendukung juga sangat dibutuhkan karena hasil akan sangat bergantung pada akurasi. Misalnya, alat canggih bernama Particle Image Velocimetry yang digunakan untuk merancang bentuk bagian-bagian kendaraan agar berfungsi secara optimal.