naryo@eng.ui.ac.id
1982 – Mechanical Engineering, Universitas Indonesia
1989 – Shipping and Marine Technology, Strathclyde University, Scotland, UK
1993 – Shipping and Marine Technology, Strathclyde University, Scotland, UK
Industri perkapalan Indonesia harus menjadi tulang punggung bangsa dan menjadi pemimpin dunia dalam teknologi perkapalan. Perairan Indonesia harus bebas dari kecelakaan dan pencemaran lingkungan.
Keahlian utama Prof. Sunaryo adalah produksi perkapalan, khususnya di industri produksi kapal dan manajemen galangan kapal. Apalagi ia telah melakukan berbagai kajian tentang keselamatan kapal dan lingkungan maritim, termasuk menerapkan kapal ramah lingkungan daur ulang (green ship).
Transportasi laut sangat berperan dalam menghubungkan pulau-pulau di Indonesia yang dianggap sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Transportasi laut berfungsi sebagai sarana transportasi yang menghubungkan pulau-pulau di Indonesia dan untuk mempersatukan bangsa. Oleh karena itu, industri perkapalan nasional harus menghasilkan kapal yang berkualitas dan berkelas dunia secara efisien untuk menjamin ketersediaan kapal untuk transportasi laut dan keperluan lainnya.
Daur ulang kapal merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peremajaan kapal yang dianggap tidak ekonomis untuk dioperasikan kembali. Badan kapal yang lama dibelah, bajanya direstorasi, dan komponen lain seperti mesin, peralatan kapal, dan dekorasi dapat dijual kembali. Penelitian ini dilakukan dengan mitra dari Strathclyde University, Glasglow, Skotlandia. Meskipun daur ulang kapal bermanfaat bagi ekonomi, ada aturan dan kewajiban keselamatan yang harus dipenuhi. Sebuah kapal yang ditebang dapat dijual di pasar internasional, menambah devisa negara, tetapi harus dilaksanakan dengan aman dan ramah lingkungan.
Mendukung peningkatan keamanan air, tim Teknik Pekapalan FTUI juga telah menciptakan ASV (Autonomous Surface Vehicle), yakni drone permukaan air yang dirancang untuk mendukung kegiatan keamanan dan keselamatan air. Orang dapat memanfaatkan teknologi ini untuk menganalisis kecelakaan berbasis transportasi air sebelum tindakan penyelamatan diambil. Tim juga telah memupuk beberapa inovasi untuk memastikan keselamatan kapal penyeberangan sehingga tingkat kecelakaan dapat diminimalkan.
Universitas Indonesia dengan bangga memiliki tiga tim yang secara teratur berpartisipasi dan unggul dalam kompetisi internasional. Mereka adalah Tim Autonomous Marine Vehicle (AMV); Tim Solar Boat (SBT), yang membangun kapal yang dirancang untuk menggunakan energi matahari; dan tim UI Hydros, yang merancang kapal inovatif hemat energi untuk pemantauan bawah air yang dapat digunakan dalam kasus kecelakaan pesawat, atau inspeksi bangunan lepas pantai. Mereka juga membangun ROV (Remotely-Operated Vehicle) yang mampu mengambil gambar bawah air, video dan mendeteksi bentuk apapun hingga 100 meter di bawah permukaan air. Bekerja sama dengan Basarnas (Badan SAR Nasional) dalam melakukan penelitian, tim telah menghasilkan kapal penyelamat yang dapat memantau dan melihat kondisi kecelakaan secara real-time.