arif@eng.ui.ac.id

Dr. Arif peduli dengan pengembangan pelabuhan yang hemat energi dan ramah lingkungan. Meningkatnya arus peti kemas di dunia perdagangan mendorong pelabuhan peti kemas ke dalam konsep “Pelabuhan Hijau”. Kajian ini bertujuan untuk mencapai efisiensi energi di setiap fasilitas angkutan peti kemas. Efisiensi energi dapat mengurangi dampak langsung emisi dari lingkungan pelabuhan.

“Green Port Initiative” bertujuan untuk mengembangkan teknologi pelabuhan untuk efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon. Hasil dari pembuatan teknologi “Green Port” ini sudah banyak diterapkan di banyak negara maju. Pemerintah, industri, dan akademisi menerapkannya.

Konsep “Green Port” mendorong pelabuhan peti kemas untuk menggunakan energi listrik dalam pengoperasian transportasinya. Temuan pengukuran yang kami lakukan di Pelabuhan Hakata dengan kapasitas 910.000-TEU menunjukkan bahwa konsumsi energi terutama didistribusikan di reefer storage yard, gantry crane, dan listrik tenant. Berdasarkan distribusi data, pelabuhan peti kemas mengelola energinya dengan mengembangkan teknologi untuk mengurangi konsumsi energi di tempat penyimpanan reefer dan dengan membuat pengaturan operasional untuk gantry crane-nya untuk mendistribusikan beban puncak secara merata dalam waktu yang ditentukan dan terbatas.

Automatic Retractable Roof Shade adalah perangkat yang dipasang di atas reefer storage yard untuk mengurangi panas yang terpapar pada wadah berpendinginnya (reefer container). Karena panas dalam wadah berpendingin berkurang, itu akan menghemat konsumsi energi listrik. Perangkat ini bekerja secara otomatis; Selain itu, dapat beroperasi di ruang kontrol pelabuhan. Perangkat ini secara efektif mengurangi konsumsi energi total harian sekitar 7-14%.