Dr. Eng. Ir. Muhammad Arif Budiyanto, S.T., M.T., IPM
arif@eng.ui.ac.id
Educational Background
2011 – Naval Architecture and Marine Engineering, Universitas Indonesia
2012 – Mechanical Engineering, Universitas Indonesia
2016 – Urban and Environmental Engineering, Kyushu University, Japan
Dengan adanya program link-and-match antara industri dan akademisi, kebutuhan teknologi di industri dapat diakomodasi dengan cara akademik, sehingga terbukti sebagai solusi dalam pembuatan kebijakan bagi pemerintah.
Meningkatnya arus peti kemas di dunia perdagangan menjadikan pelabuhan peti kemas menggalang konsep “Green Port”. Berkaitan dengan konsep tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mencapai efisiensi energi di setiap fasilitas angkutan peti kemas. Dengan efisiensi energi, dampak langsung dari emisi yang dihasilkan dari lingkungan pelabuhan dapat dikurangi.
“Green Port Initiative” merupakan upaya pengembangan teknologi pelabuhan dalam rangka efisiensi energi dan pengurangan emisi karbon. Hasil pengembangan teknologi Green Port ini telah banyak diterapkan di banyak negara maju dan diterapkan oleh pemerintah, industri, dan akademisi.
Konsep “Green Port” mendorong pelabuhan peti kemas menggunakan energi listrik untuk mengoperasikan sistem transportasinya. Kami melakukan pengukuran di Pelabuhan Jakata dengan kapasitas 910.000 TEU dengan konsumsi energi sebagian besar didistribusikan di reefer storage yard, gantry crane, dan penggunaan listrik tenant. Berdasarkan distribusi data, pelabuhan peti kemas mengelola energinya dengan mengembangkan teknologi untuk mengurangi konsumsi energi di tempat reefer storage dan mengatur operasional gantry crane-nya, sehingga beban puncak dapat didistribusikan secara merata dalam jangka waktu yang ditentukan dan terbatas.
Retractable Roof Shade otomatis adalah perangkat yang dipasang di atas tempat reefer container untuk mengurangi panas yang terpapar ke container berpendingin (reefer container). Karena panas dalam wadah berpendingin berkurang, konsumsi energi listrik akan dihemat. Perangkat ini bekerja secara otomatis dan dapat diaktifkan secara operasional di kontrol ruangan pelabuhan. Perangkat ini secara efektif mengurangi konsumsi energi total harian sekitar 7-14%.